Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Olahraga    Kuliner    Film   

KENAPA GUS DUR DI CIGANJUR?

Posted by CahNgroto.NET on Wednesday, January 13, 2016

 https://www.facebook.com/KumpulanFotoUlamaDanHabaib/photos/a.356613851095960.85503.347695735321105/924926250931381/?type=3&theater
 
Kesultanan Demak terletak di Glagah, Demak, Jawa Tengah. Raden Fatah, yang bernama asli Tan Eng Hwa, adalah raja pertamanya. Atas restu Dewan Ulama, yang kita kenal dengan Walisongo, Raden Fatah mengumpulkan balatentaranya (rakyatnya) sejumlah 350 ribu untuk membalas kedzaliman Majapahit. Yang mana dulu para orangtua mereka telah dibunuh oleh orang-orang Majapahit.

Ditunjuklah seorang panglima untuk memimpin tentara sebanyak itu, yaitu Sayyid Abdurrahman asal Ngroto Demak (sekarang masuk wilayah Kab. Grobogan/Purwodadi). Beliau sosok yang cerdas, jendral yang pandai membuat taktik. Ki Ageng Genjur, adalah sebutan untuknya waktu memimpin tentara. Genjur adalah alat musik tradisional di bawahnya Gong. Dalam bahasa Jawa disebut Thuthukan, di dalam dunia perwayangan. Dinamai Genjur karena saat beliau memimpin tentara memberikan aba-aba dengan suara "Thung!" satu kali untuk berhenti. "Thung, thung" dua kali untuk berjalan. 350 ribu tentara kompak mengikuti irama alat musik Genjur tersebut.

Hingga sampailah mereka di Bengawan Solo, kemudian Bengawan Brantas di Kediri. Waktu itu belum ada perahu. Atas inisiatif Ki Ageng Genjur dibuatlah "gethek" (perahu kecil dari potongan-potongan bambu) untuk menyeberangkan semua tentara di dua bengawan besar tersebut. Dengan taktik itu beliau mampu menyeberangkan 350 ribu tentaranya dengan selamat, tidak ada satu pun yang mati.

Setelah pensiun dari kepanglimaan, beliau pergi ke Banten untuk berziarah ke Sultan Hasanudin. Beberapa saat diam di situ, kemudian dilanjutkan ke Jakarta. Daerah Jakarta yang didiami beliau itulah yang kemudian dinamai Ciganjur, saat itu masih sepi. Kemudian sekarang menjadi tempat kediaman almarhum Gus Dur. Karena Ki Ageng Genjur adalah kakek-moyangnya Gus Dur. Maka berdiamnya Gus Dur di Ciganjur sama artinya kembali ke keluarga mbahnya (kakek-buyut). Warga Ciganjur sebenarnya masih saudara satu family dengan Gus Dur.

Silakan hadiri Haul Gus Dur di Ciganjur nanti malam Ahad, dan Ahad paginya Kopdar Sarkub di pesantrennya KH. Thobary Syadzily Tangerang Banten. (By_IBJ. Disarikan dari Ceramah Gus Dur di Ponpes At-Taqiy, Kalipucang Kulon, Jepara, asuhan KH. Nurkholis).

Ceramah Gus Dur menggunakan bahasa Jawa, sehingga kemungkinan admin berpersepsi berbeda dengan maksud asli Gus Dur. Mungkin yang dimaksud Gus Dur adalah, membalas kedzaliman bukan bermaksud balas dendam. Melainkan ekspansi dakwah ke Majapahit untuk membuat gentar mereka. Diperkuat dengan perkataan Gus Dur bahwa tak ada satu pun dari 350 ribu tentara yang mati.
----
#NB CahNgroto.NET:
Di sebelah timur kompleks makam Syaikh Abdurrahman Ganjur Ngroto juga terdapat makam Syaikh Gareng (Khoiron/Khoirun/Khoirulloh/Abdul Wahid/Pangeran Gareng?) yg menurut riwayat tutur poro sepuh adalah ayah dari Kyai Asy'ari (Pondok Keras/ Ayahanda Hadrotussyaikh Hasyim Asy'ari).
wallohu 'alam...

SHARE :
CNN Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2015 CahNgroto.NET. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger