Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Olahraga    Kuliner    Film   
Home » , , , » HARI BURUH DALAM MINIATUR KAMPUNG SURGA

HARI BURUH DALAM MINIATUR KAMPUNG SURGA

Posted by CahNgroto.NET on Monday, May 1, 2017

Dr. H. Darwito S.E, M.M, ELP*

Seorang pemimpin yang ber NMA harus menjadi manusia hakiki, yaitu manusia yang merupakan perwujudan dari hak, kemandirian, dan kodrat.
 
Orang lemah harus menerima hak terlebih dahulu sedangkan orang yang merasa kuat sebagai penguasa mendahulukan kewajibanya. Kebanyakan kita berpendapat bahwa kita harus mendahulukan kewajiban daripada hak. Perhatikanlah para pemimpin atau pejabat kita selalu menuntut rakyat untuk menjalankan kewajibannya dulu sebelum mendapatkan haknya. Warga dituntut membayar pajak, mematuhi undang-undang dan peraturan yang ditentukan oleh para elite politik, dan melaksanakan berbagai macam kepatuhan. seharusnya ada hak hidup lebih dulu. Inilah kebenaran!
Tak ada kewajiban apa pun yang bisa diberikan kepada seorang bayi yang baru dilahirkan. Oleh karena itu, begitu seorang bayi manusia dilahirkan semua hak-haknya sebagai manusia harus dipenuhi terlebih dahulu. Hak-hak tersebut dipenuhi agar ia menjadi manusia yang dapat menjalankan kewajibannya sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan negara. Dengan cara itu akhirnya ia menjadi manusia hakiki, manusia sebenarnya yang dapat berkiprah dalam kehidupan nyata, baik sebagai pribadi maupun warga sebuah negara.
Perhatikanlah bagaimana pemerintahan sekarang berjalan hal ini di sebabkan karena sudah terlanjur salah yang berkepanjangan bahkan ratusan tahun yang lalu masyarakat tidak dididik cara-cara memahami agama yang baik, kebanyakan para pemimpin, elite menggunakan agama untuk menguasai orang lain. Kita lihat di sektor ekonomi masyarakat Indonesia sekarang ini. Kita sangat tergantung pada bantuan atau hutang luar negeri. Negara yang dilimpahi kekayaan alam yang luar biasa ini justru dihisap oleh negara-negara maju di dunia ini.
Setiap bayi yang dilahirkan yang seharusnya merupakan aset negara, ternyata tumbuh menjadi manusia-manusia pencari kerja dan menanggung hutang negara. Hal ini disebabkan terjadinya manusia-manusia yang tergantung pada orang lain. Hubungan yang terjadi adalah hubungan orang-orang lemah dengan orang-orang kuat. Yang lemah merasa sangat memerlukan yang kuat, sedangkan yang kuat berbuat tidak semena-mena terhadap mereka yang lemah.
Akibat dari keadaan tersebut semakin lama dibiarkan pengangguran akan semakin bertambah besar. Maka hubungan relasi yang tidak seimbang, sehingga kehidupan masyarakat menjadi rawan kerusuhan. Bila setiap orang bisa mewujudkan keseimbangan egonya atas kekuasaanya, maka akan terwujud hubungan yang saling memberikan dan sekaligus saling membutuhkan.
Setiap orang akan memiliki nilai tawar bagi orang lain. Harmonisasi dan ikatan antar warga negara akan menguat bila sebagian besar penduduknya bisa mewujudkan ketiga unsur manusia hakiki tersebut. Keragaman masyarakat pun kecil dan kesenjangan ekonomi dapat dinihilkan. Akhirnya jati diri manusia akan muncul dengan sendirinya, dan kita akan menjadi bangsa yang kokoh dan tidak mudah diprovokasi. Semoga NMA segera bisa mewarnai perjalanan bangsa ini.

Dr. H. Darwito S.E, M.M, ELP. Owner LIA Gallery Semarang & Pendiri kantor motivator Nafsul Muthmainah Achievement (NMA) Training Center. 

SHARE :
CNN Blogger

Post a Comment

 
Copyright © 2015 CahNgroto.NET. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger