Dr. H. Darwito S.E, MM, ELP* |
Desa tersebut
terletak di tepi sungai Tuntang yang berhulu di Danau Rawapening dengan alur berkelok kelok, setiap tahun
meluapkan airnya menggenangi rumah-rumah penduduk. 71 tahun lebih
rakyatnya ikhlas menerima kenyataan, namun jangan salah sangka, sekira dari tahun 1466
yang lalu di desa tersebut pernah menjadi desa yang hebat dengan bukti
terdapat bangunan masjid kuno seusia masjid Demak berdiri, ada dua makam
wali dan juga tokoh pejuang yang tidak terdaftar dalam catatan sejarah
nasional yaitu Syaikh Abdurrahman Ganjur dan Syaikh Sirajudin.
Semoga amal ibadahnya di terima Alloh dan perjuangannya ada
yang melanjutkan, sehingga terlahir bibit-bibit unggul yang jujur dan
penuh dedikasi. Kami yakin buah yang jatuh tidak jauh dari pohon
induknya.
Di desa tersebut juga terdapat Pondok Pesantren Miftahul Huda
yang dipimpin Romo K.H Munir Abdullah, seorang Kyai karismatik dengan ratusan ribu jamaah
yang tersebar di Jawa Tengah. Banyak kyai, pejabat, tokoh-tokoh
nasional seperti Bupati, Gubernur sampai Presiden Abdurrahman Wahid/Gusdur pernah berkunjung
ke desa Ngroto untuk silaturahmi dan berdoa dalam makam tersebut, berdoa
dalam makam bukan untuk minta si mayit agar mencukupi keperluanya
tetapi mendoakan si mayit yang masih memiliki energi positif agar
bahagia di alamnya karena hakikat doa yang baik adalah kembali kepada
yang berdoa.
"Ya Allah, luaskan kuburan mereka, muliakan arwah
mereka, sampaikan mereka pada ridha-Mu, tenteramkan mereka dengan
rahmat-Mu, rahmat yang menyambungkan kesendirian mereka, yang menghibur
kesepian mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya
Alloh bangkitkan anak-anak desa dan dari anak turunnya yang jujur dan
tulus untuk ikut peduli membangun negeri “. Salam kerabat Ngroto
Darwito.
* Dr. H. Darwito S.E, M.M, ELP. Owner LIA Gallery Semarang & Pendiri kantor motivator Nafsul Muthmainah Achievement (NMA) Training Center.
Post a Comment