Acara rutin Majlis Pitulasan untuk bulan Robiul Awwal / Mulud 1435 H InsyaAlloh akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Januari 2014.
Seperti rangkaian rutin sebelumnya, Sabtu pagi sampai selesai akan diisi dengan Khotmil Qur'an,
dilanjutkan dengan rangkaian acara lainnya yang akan dimulai setelah
jama'ah Sholat Maghrib.
Semoga kita semua diberikan kelapangan hati dan waktu sehingga bersama-sama bisa hadir dalam rangkaian acara tersebut, amin.
Wujudkan
rasa cintamu terhadap Rasulullah SAW, dan para Auliya Allah, dan
sebagai wahana kirim do'a kepada kedua orang tua kita dan masyarakat
pendahulu kita, dengan menghadiri Majlis Pitulasan Jamaah Alkhidmah Ngroto.
Dengan
mengharap Ridho dan Maghfiroh dari Allah SWT serta Syafa’at Nabi
Muhammad SAW dan Barokah dari para Auliyaillah Wal Ulama’ Billah Wal
Masyayikh Fillah Wa Ibadillahissholihin.
Mengharap dengan hormat kehadiran para Habaib/ Masyayikh/ Bapak/ Ibu/ Sdr/i dalam Majlis Manaqib 17an (Pitulasan)
, mendoakan para Masyayikh, mendoakan kedua orangtua kita, dan
mendoakan arwah para muslimin-muslimat, mukminin-mukminat dimanapun
mereka berada. yang akan diselenggarakan besok pada :
Diharap kerawuhannya beserta rombongannya
Atas kerawuhannya kami haturkan Jazakumullohu Ahsanal Jaza’
Semoga senantiasa mendapatkan Ridlo Allah SWT,
Amin Amin Ya Robbal ‘Alamin.
SEGENAP JAMA’AH ALKHIDMAH
NGROTO GUBUG GROBOGAN
CP: 085865138551
Bagi
yang ada kesempatan, dipun sumanggaaken untuk ikut menghadiri dan
menjadi bagian dari ribuan manusia yang senantiasa melafadzkan kalimah
Alloh.
Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang "dekat" dengan Alloh.
Jalur Lokasi:
Dari arah Semarang :
- Semarang - Mranggen - Karangawen - Tegowanu - Gubug - Pertigaan Pilang wetan ke kanan - Jeketro - Ngroto ( +/- 30 km)
Dari arah Purwodadi :
- Purwodadi - Penawangan - Godong - Dempet/Kebun Agung/Mrapen- Pertigaan Pilang Wetan ke kiri - Jeketro - Ngroto (+/- 30 km)
- Purwodadi - Penawangan - Guyangan - Truko - Jeketro - Ngroto (Alternatif) ( +/- 25 km)
Dari arah Demak :
- Demak - Godong - Dempet/Kebun Agung/Mrapen- Pertigaan Pilang Wetan ke kiri - Jeketro - Ngroto (+/- 30 km)
- Demak - Dempet/Kebun Agung/Mrapen- Pertigaan Pilang Wetan ke kiri - Jeketro - Ngroto
( +/- 25 km)
Dari arah Salatiga :
- Salatiga - Pabelan - Beringin - Kedung Jati - Gubug - Pertigaan Pilang wetan ke kanan - Jeketro - Ngroto ( +/- 30 km)
-
Pertigaan Tuntang ( Timur Jembatan Stasiun Tuntang) - Beringin -
Kedung Jati - Gubug - Pertigaan Pilang wetan ke kanan - Jeketro -
Ngroto ( +/- 30 km)
-------------------------
Alternatif:
- Gubug - Bolampong - Papanrejo - Ngroto (+/- 4 km)
- Gubug - Sili (Gerdu Sili) - Ploso - Kuniran - Ngroto (+/- 5 km)
-------------------------
Liputan6.com, Grobogan : Tingginya curah hujan
membuat tanggul Sungai Tuntang di Desa Ngroto, Grobogan, Jawa Tengah,
tak kuat menahan luapan air. Pada Senin malam 6 Januari 2014, tanggul
hanya jebol selebar 4 meter. Namun, pagi ini, tanggul yang jebol
mencapai 10 meter. Air pun meluber ke perkampungan hingga ketinggian
sekitar 40 sentimeter.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV,
Selasa (7/1/2014), air sungai berarus deras saat ini menggenang di
jalan-jalan perkampungan. Mayoritas bangunan rumah di Desa Ngroto sudah
ditinggikan, sehingga hanya sedikit yang rumahnya tergenang air.
Kendati
demikian, warga tetap khawatir. Bila hujan kembali mengguyur, bukan tak
mungkin ketinggian banjir meningkat. Untuk itu, warga berharap
pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol.
Pemerintah
Kecamatan Gubug mengaku sudah mengambil tindakan. Hanya saja, tindakan
saat ini sebatas melaporkan jebolnya tanggul itu kepada pihak berwenang,
yakni Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah.
Tak
banyak yang bisa dilakukan warga selain menunggu perbaikan dari petugas
Balai PSDA. Sembari menunggu perbaikan itu, warga berharap hujan tak
kembali mengguyur supaya banjir tidak semakin parah. (Ans/Ism)
Yon Haryono |
Selasa, 7 Januari 2014 | 12:41 WIB |
GROBOGAN (KRjogja.com) –
Hujan deras yang terjadi Senin (06/01/2014) malam, mengakibatkan
tanggul Sungai Tuntang di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Grobogan, dini
hari tadi jebol jebol. Sekitar 810 rumah penduduk di desa setempat
tergenang setinggi 0,5 - 1 meter. Sedangkan di daerah hulu Sungai
Tuntang ada sekitar 400 rumah penduduk di lima desa Kecamatan
Kedungjati, yaitu Jumo, Wates, Deras, Klitikan dan Kalimaro juga
mengalami hal sama..
Hingga berita ini diturunkan,
sebagian warga masih sibuk mengemasi barang-barang mereka yang terendam
banjir. Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat
langsung mengerahkan satu regu tim SAR untuk mengevakuasi dan mendata
warga yang perlu mendapat bantuan.
Tanggul yang jebol
ada dua titik, masing-masing lebar 10 dan 15 meter dengan kedalaman 3
meter. Menurut Indro (48), warga setempat, sebelum tanggul jebol, di
daerahnya turun hujan deras selama dua jam. Pada dini hari, warga
dikejutkan suara gemuruh dari arah Sungai Tuntang, tidak lama kemudian
banjir bandang menerjang pemukiman penduduk. Suara kentong titir
mengundang puluhan warga keluar rumah.
“Ternyata
tanggul di sebelah timur desa jebol di dua titik. Warga langsung
menghubungi kepala desa dan diteruskan ke camat dan BPBD,” kata Indro
Camat Gubug Drs Teguh Harjokusumo MSi menambahkan, jebolnya tanggul
Sungai Tuntang karena di daerah hulu wilayah Pegunungan Kendeng Selatan
turun hujan deras. “Karena elevasi Sungai Tuntang melebihi batas ambang,
tanggul di Desa Ngroto tidak mampu menahan arus dan jebol di dua
titik,” terangnya.
Terpisah, Kepala BPBD Grobogan Ir
Agus Sulaksono menjelaskan, setelah mendapat laporan adanya tanggul
Sungai Tuntang jebol, pihaknya langsung mengerahkan satu tim SAR menuju
lokasi dengan membawa perahu karet. Ada sejumlah warga sempat diungsikan
ke balai desa karena rumahnya tergenang air setinggi 1,5 meter.
“Tentang jumlah warga yang tergenang kami masih melakukan pendataan di
lapangan. Yang jelas di Desa Ngroto tidak sebanyak yang dilaporkan Kades
setempat. Sedangkan di lima desa Kecamatan Kedungjati ada sekitar 400
rumah,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku sudah menghubungi Balai Besar
PSDA Jateng agar tanggul Sungai Tuntang yang jebol segera diperbaiki.
Alasannya, jika di daerah hulu turun hujan lagi, maka banjir akan
mengancam lagi warga yang bertempat tinggal dekat dengan tanggul. Warga
dan pemerintah desa setempat sendiri juga tidak akan mampu memperbaiki
tanggul dengan cara manual. “Harus menggunakan alat berat jenis
backhoe,” tegas Agus. (Tas)
Karena tergenang banjir, sd negeri ngroto 3 gubug,
grobogan, jawa tengah, tidak bisa menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar. para siswa yang sudah terlanjur datang memilih untuk
membersihkan lantai dari genangan air yang disertai lumpur tersebut.
Jebolnya tanggung sungai tuntang di desa ngroto, kecamatan gubug,
grobogan, jawa tengah, tidak hanya menggenangi jalan-jalan desa. namun,
luberan air sungai juga sempat menggenangi sekolah dasar negeri ngroto
3. air disertai lumpur masuk di seluruh ruang kelas. sehingga, siswa
tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar. para siswa yang
mengetahui kelasnya tergenang banjir memilih untuk tidak masuk sekolah.
namun, sebagian siswa yang sudah terlanjur datang memilih untuk
bersih-bersih kelas. lumpur yang terbawa arus dibersihkan dengan air
bersih, untuk kemudian dipel dengan kain kering supaya besok pagi kelas
mereka sudah bisa dimanfaatkan untuk belajar.
Hingga saat ini pihak terkait belum melakukan perbaikan tanggul
sungai yang jebol. untuk itu, para siswa berharap supaya hujan tidak
kembali mengguyur, sehingga banjir tidak kembali menggenangi lantai
kelas yang sudah mereka bersihkan. santos prakoso
Tanggul Jebol, 13 Desa di Grobogan Terendam Banjir
Selasa, 7 Januari 2014 22:25 WIBLaporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN
- Bencana banjir kembali terjadi di Kabupaten Grobogan. Kali ini ada 13
Desa dari tiga Kecamatan diterjang banjir bandang di dua Kecamatan yang
disebabkan tanggul jebol di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Grobogan,
Selasa (7/1/2013). Akibatnya ratusan rumah dan ratusan hektare sawah
tergenang banjir.
Kepala Kantor Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Agus Sulaksono melalui Kasi Kedaruratan
Masrikan mengatakan, jebolnya tanggul terjadi sekitar jam 23.00, Senin
(6/1/2014). Kemudian, air dari tanggul sungai Tuntang mengakibatkan
banjir.
Bencana banjir terjadi di 13 Desa disebabkan
karena banjir bandang dari pegunungan kendeng selatan dan tanggul sungai
yang dilewati sungai Tuntang jebol.
"Banjir ini
melewati 13 Desa dari tiga Kecamatan memiliki ketinggian sekitar 50
centimeter sampai satu meter. Banjir hanya berlangsung beberapa jam pada
malam hari dan sudah surut saat pagi harinya," katanya.
Selain itu, banjir juga mengakibatkan jembatan Dusun Tegalsari, Desa Sendangharjo, hanyut terbawa banjir.
Masrikan
menjelaskan, tiga Kecamatan yang diterjang banjir adalah Kecamatan
Karangrayung, Gubug dan Kedungjati. Dua kecamatan diantaranya Kecamatan
Karangrayung dan Kedungjati disebabkan banjir bandang dari pegunungan
Kendeng Selatan dan luapan sungai Tuntang.
Banjir di
Kecamatan Karangarayung terjadi di Desa Karangsono tergenang 10 rumah,
Sendangharjo 4 rumah, Cekel 3 rumah dan Jetis 30 rumah. Sedangkan untuk
Kecamatan Kedungjati terjadi di Desa Klitikan ada 66 rumah , Jumo 148
rumah, Deras 134 rumah, Wates 781 rumah, Karanglangu 30 rumah dan
Kedungjati 118 rumah.
"Sedangkan untuk Kecamatan
Gubug banjir menggenangi Desa Ngroto sebanyak 810 rumah dan Desa
Rowosari sebanyak 200 rumah. Banjir di Desa ini karena ada dua tanggul
yang jebol bekas tanggul yang dulu pernah jebol," terang dia.
Untuk
penanganan bencana banjir, lanjut Masrikan untuk penanganan tanggul
jebol di sungai Tuntang telah meminta bantuan alat berat Balai Besar
Wilayah Pemali Juana untuk menutup tanggul.
Selain
itu, BPBD Grobogan dan PMI juga telah memberikan bantuan logistik dan
pembuatan dapur umum di balai Desa Ngroto yang dilakukan swadaya oleh
warga sekitar. (*)
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Hendro
Sugeng (48), warga RT 2 RW 5, Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Grobogan,
terlihat sibuk membersihkan rumahnya dari sampah yang terbawa banjir,
Selasa (7/1). Rumahnya merupakan satu dari ratusan rumah di Desa Ngroto
yang terendam banjir akibat tanggul Desa jebol.
"Tadi
malam (kemarin; red) diberitahu warga lain kalau tanggul di pinggir
desa jebol. Kemudian air cepat sekali masuk ke rumah," katanya.
Saat
air memasuki rumahnya, Hendro pun kemudian cepat-cepat menyelamatkan
barang berharganya seperti barang elektronik agar tidak rusak. Karena
banyaknya air yang masuk, genangan air di rumahnya pun semakin meninggi.
"Saya sampai tidak tidur menyelamatkan barang-barang. Saya khawatir karena airnya terus meninggi sampai lutut," ujarnya.
Dia
menceritakan, banjir di Desa Ngroto, Kecamatan Gubug terjadi sekitar
jam 23.00, Senin (6/1). Ketika itu, terjadi hujan lebat dan
mengakibatkan sungai Tuntang meluber dan mengakibatkan dua tanggul
Jebol.
Dia berharap pemerintah daerah atau pusat
meninggikan dan melebarkan sungai tuntang. Selama ini, banjir yang
sering terjadi karena tanggul terlalu kecil dan kedalaman sungai yang
mulai dangkal.
Sementara itu, Camat Gubug Teguh Harjo
Kusumo mengatakan, tanggul yang jebol ada dua lokasi. Tanggul pertama
jebol sepanjang 10 meter dengan kedalaman 3 meter dan tanggul
kedua tidak jauh dari lokasi yang sama juga jebol sepanjang 15 meter.
"Jebolnya
tanggul itu merendam sembilan RT yang berada di RW 5 dan RW 6. Banjir
ini juga menggenangi belasan hektare sawah tanaman padi yang baru
ditanam satu minggu," katanya. (*)
Makam Kakek Buyut Gus Dur Kebanjiran
07 Januari 2014 | 23:25 wib | Suara Muria
GROBOGAN, suaramerdeka.com - Makam KH Asy’ari,
kakek buyut Gus Dur, yang berada di Desa Ngroto Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan terkena luapan air Sungai Tuntang.
Penyebabnya
tanggul desa yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari makam, jebol
pada Senin (7/1) malam. Asyik Muhammad (38) warga Desa Ngroto RT 4 RW 4
menjelaskan, setelah dua titik tanggul jebol maka air masuk ke pemukiman
sekitar pukul 23.00.
Setengah jam kemudian air masuk ke kompleks makam. Ketinggiannya mencapai 25 cm.
“Setelah
surut, kondisi makam sangat becek. Makam almarhum (Kyai Asy’ari) berupa
gundukan tanah dengan patok dan ada pagar yang mengelilingi,” kata
Asyik yang masih keturunan dari Mbah Sirojudin, guru dari KH Asy’ari,
Selasa (7/1).
Terpisah Wakil Ketua DPRD Grobogan Nur Wibowo
mengaku juga memperoleh informasi tersebut dari ketua RW setempat.
Mendengar hal itu, ia pun menyayangkan.
“Berulang kali tangggul di Desa Ngroto jebol. Tapi tidak ada upaya perbaikan yang serius,” tegasnya.
Nur
Wibowo yang juga merupakan Ketua DPC PKB Grobogan menjelaskan jika
posisi Desa Ngroto rawan lantaran tepat berada di kelokan aliran sungai.
Sehingga
saat aliran air dari hulu deras, maka air mau tidak mau akan menghantam
tanggul desa. Lebih mengkhawatirkan lagi kondisi tanggul hanya berupa
gundukan tanah dengan lebar sekitar 5-10 meter.
Padahal, beberapa titik tanggul acapkali rembes. Sebelumnya, masih ungkap Nur Wibowo, sempat ada perbaikan tanggul dengan sistem bronjong (kawat dan batu).
Termasuk dengan diberi pagar bambu. Namun saat ini sudah hilang semua. “Mestinya
itu menjadi perhatian PSDA. Lha wong sudah jebol berkali-kali tapi
tidak ada peningkatan kualitas penanggulangan. Apalagi sekarang luapan
air sudah sampai makam kakek buyut Gus Dur. Mestinya ada perhatian
lebih,” kata Nur Wibowo.
Soal Banjir, Ganjar Akan Kumpulkan Kepala Daerah
09 Januari 2014 | 23:39 wib | Suara Muria
GROBOGAN, suaramerdeka.com - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan mengumpulkan pimpinan daerah di Jateng yang wilayahnya dialiri aliran sungai besar.
Tujuannya
meminta data kondisi dan mencari solusi pencegahan terjadinya banjir
dan tanggul jebol di sejumah daerah. Hal itu disampaikan Gubernur seusai
meninjau perbaikan tanggul Desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan, Kamis (9/1).
Dirinya didampingi Kepala BPBD Grobogan
Agus Sulaksono dan Camat Gubug Teguh Harjo Kusumo. Gubernur mengatakan
persoalan banjir tersebut tidak akan bisa diselesaikan oleh satu daerah
saja.
Lantaran berkaitan dengan wilayah hulu sampai hilir sungai yang terletak di lintas kabupaten/kota.
“Saya
yang akan memfasilitasi. Mestinya ada long list persoalan inti yang
diprioritaskan oleh daerah. Banjir ini tidak bisa diselesaikan satu
daerah saja,” kata Ganjar, Kamis (9/1).
Data-data dari daerah
tersebut kemudian dimasukkan dalam Musrenbang, sehingga Gubernur bisa
mengambil kebijakan secara politis tentang penyelesaian banjir. Lantaran
penanganannya membutuhkan dana yang tidak sedikit.
“Penyelesaian permasalahan tidak diprithili sithik-sithik. Tidak akan beres itu nantinya,” tegasnya.
Penanganan
darurat dua tanggul Desa Ngroto yang berbatasan dengan Sungai Tuntang,
sudah dilakukan. Pada Kamis kemarin telah dibuat patok-patok bambu dan
dibuat bronjong sederhana. Material tanah untuk urug tanggul juga sudah
datang.
Kepala BPBD Grobogan Agus Sulaksono mengatakan sepanjang
aliran Sungai Tuntang merupakan tanggung jawab dari provinsi. Meski
demikian, pihaknya siap jika sewaktu-waktu terjadi banjir saat
pengerjaan tanggul belum selesai.
Camat Gubug Teguh Harjo Kusumo
mengatakan pengerjaan tanggul diperkirakan akan selesai dalam sepekan,
per Rabu (8/1). Permasalahan bukan pada tenaga, lantaran sudah dibantu
warga sekitar.
Melainkan pada ketersediaan tanah yang digunakan
untuk mengurug titik jebol tanggul. Tanah tanggul sudah semakin terkikis
dan hanyut terbawa aliran air Sungai Tuntang.
Tanah urug
diambilkan dari Dusun Ngetuk Desa Ngambakrejo Kecamatan Tanggungharjo.
Dua titik tanggul desa Ngroto jebol dengan lebar 10 meter dan 15 meter.
Kedua
titik tanggul jebol pada Senin (6/1) malam lantaran tidak mampu menahan
arus Sungai Tuntang. Akibatnya, ada sekitar 500 rumah Desa Ngroto yang
tergenang.
Khawatir Kehabisan, Mobil Hatta Rajasa Diisi Bensin Eceran
11 Januari 2014 | 06:07 wib | Semarang
GROBOGAN, suaramerdeka.com - Mobil Toyota Alphard
RI 12 yang merupakan milik Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa
diisi lima botol bensin eceran. Hal itu terjadi di Desa Ngroto
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, Jumat (10/1) malam.
Ceritanya,
Hatta yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PAN sedang melakukan
kunjungan di Pati dan Rembang. Dirinya memperoleh kontak dari salah satu
kader agar mampir ke Ngroto. Warga desa setempat sedang terkena musibah
banjir lantaran dua titik tanggul jebol.
Perjalanan jauh dari
Pati-Rembang sampai Grobogan kemungkinan tidak diantisipasi dengan baik,
sehingga bahan bakar pun hampir habis. “Tadi ada yang beli bensin lima
botol. Diberi uang Rp 50 ribu, saya kembalikan Rp 12.500. Sekalian saya
pinjami torong untuk menuangkan bensin,” kata Nur Inayah (32) warga RT 3
RW 5 Desa Ngroto.
Salah satu warga setempat, Endro (45) mengaku
melihat sendiri jika botol bensin itu dituangkan dalam derigen ukuran
lima liter dan dibawa menuju mobil dengan pelat RI 12. “Saya lihat
sendiri. Bensin dimasukkan ke tangki mobil Pak Menteri,” kata Endro.
Saat
dikonfirmasi, Hatta sempat mengaku tidak tahu. Namun setelah bertanya
pada supir pribadinya, hal itu ia benarkan. “Iya, tadi memang diisi
bensin. Biasanya pakai pertamax. Tapi bukan kehabisan lho ya! Hanya
untuk jaga-jaga,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Hatta juga
membantu 3,5 ton beras bagi warga korban banjir. Selain itu ia berjanji
akan wakaf perpustakaan. “Saya ingin wakaf perpustakaan. Sampai
buku-bukunya. Tapi tanah dari Ponpes Assalafi Miftahul Huda Gubug.
Pendiriannya segera,” kata Hatta yang disambut tepuk tangan ratusan
santri dan masyarakat setempat.
Rangkaian
Haul Akbar Ngroto 1435 H ( Sekaligus Majlis Pitulasan u/ Bulan Ba'da Maulud 1435 H ) InsyaAlloh akan dimulai pada hari Rabu 19 Februari 2014 / 19-20 Robiul Akhir 1435 H Ba'da Sholat Maghrib (Rabu malam Kamis) di Masjid Jami'
Siradjuddin ( Depan Ndalem Alm. Romo K.H Masduri Damahuri / Pondok
Pesantren Utsmaniyyah).
Kamis pagi 20 Februari 2014 mulai jam 06.00 acara akan diawali dengan Ziarah ke Makam Syaikh Sirodjuddin
( Timur Ndalem Romo K.H Munir Abdullah ), dan dilanjutkan dengan
rangkaian acara Haul di Kompleks Makam Syaikh Abdurrahman Ganjur Godho
Mustoko (Selatan Musholla Pondok Pesantren Assalafi Miftahul Huda/Barat
daya/Depan Ndalem Romo K.H Munir Abdullah)
Haflah Dzikir, Maulidurrasul & Haul Akbar Ngroto 2014
Dengan
mengharap Ridho dan Maghfiroh dari Allah SWT serta Syafa’at Nabi
Muhammad SAW dan Barokah dari para Auliyaillah Wal Ulama’ Billah Wal
Masyayikh Fillah Wa Ibadillahissholihin.
Mengharap dengan hormat
kehadiran para Habaib/ Masyayikh/ Bapak/ Ibu/ Sdr/i dalam Haflah Dzikir,
Maulidurrasul SAW, Haul Syaikh Abdul Qodir Al Jailani, Syaikh Muhammad
Utsman Al Ishaqi, Syaikh Ahmad Asrori Al Ishaqi, Syaikh Abdurrahman
Ganjur dan Syaikh Sirodjuddin Rodhiyallohu Anhum, Haul Akbar Ngroto ,
mendoakan para Masyayikh, mendoakan kedua orangtua kita, dan mendoakan
arwah para muslimin-muslimat, mukminin-mukminat dimanapun mereka berada.
yang akan diselenggarakan besok pada :
Hari/ tanggal : Rabu-Kamis 19 - 20 Februari 2014
Waktu :
- Rabu 19 Februari 2014, pukul 18.00 s/d Selesai (Ba'da Maghrib awwal)
-Kompleks
Makbaroh Syaikh Sirodjuddin dan Syaikh Abdurrahman Ganjur
GodhoMustoko / Zawiyyah Utsmaniyyah / Musholla PonPes Miftahul Huda ( KH. Munir Abdulloh ) Ngroto,
kec. Gubug, kab. Grobogan, Jawa Tengah.
Diharap
kerawuhannya beserta rombongannya, Semoga kita diberi taufiq serta
hidayahNya sehingga kita semua bisa menghadiri majlis para
SalafunasSholihin...
Atas kerawuhannya kami haturkan Jazakumullohu Ahsanal Jaza’
Semoga senantiasa mendapatkan Ridlo Allah SWT,
Amin Amin Ya Robbal ‘Alamin.
Dari arah Semarang : - Semarang - Mranggen - Karangawen - Tegowanu - Gubug - Pertigaan Pilang wetan ke kanan - Jeketro - Ngroto ( +/- 30 km)
Dari arah Purwodadi : - Purwodadi - Penawangan - Godong - Dempet/Kebun Agung/Mrapen- Pertigaan Pilang Wetan ke kiri - Jeketro - Ngroto (+/- 30 km) - Purwodadi - Penawangan - Guyangan - Truko - Jeketro - Ngroto (Alternatif) ( +/- 25 km)
Dari arah Demak : - Demak - Godong - Dempet/Kebun Agung/Mrapen- Pertigaan Pilang Wetan ke kiri - Jeketro - Ngroto (+/- 30 km) - Demak - Dempet/Kebun Agung/Mrapen- Pertigaan Pilang Wetan ke kiri - Jeketro - Ngroto ( +/- 25 km)
Dari arah Salatiga : - Salatiga - Pabelan - Beringin - Kedung Jati - Gubug - Pertigaan Pilang wetan ke kanan - Jeketro - Ngroto ( +/- 30 km) -
Pertigaan Tuntang ( Timur Jembatan Stasiun Tuntang) - Beringin - Kedung
Jati - Gubug - Pertigaan Pilang wetan ke kanan - Jeketro - Ngroto ( +/-
30 km) ------------------------- Alternatif: - Gubug - Bolampong - Papanrejo - Ngroto (+/- 4 km) - Gubug - Sili (Gerdu Sili) - Ploso - Kuniran - Ngroto (+/- 5 km) -------------------------
Beberapa photo Haul Ba'da Maulud 1432 H - 1433 H Ngroto, Gubug, Grobogan - yang bertempat di Pendopo Makbaroh Syaikh Abdurrahman Ganjur Godomustoko & Masjid Jami' Sirodjuddin.
Makbaroh
Syaikh Abdurrahman Ganjur terletak di sebelah selatan kompleks Pondok
Pesantren Miftahul Huda yang diasuh oleh Romo K.H Munir Abdulloh.
Photo yang lain juga bisa dilihat di Album Facebook Page: Al Khidmah Ngroto.